Cari di Website Ini

Sabtu, 21 Mei 2016

Tren Bencana 2016 Versi BNPB



Badan Nasional Penanggulangan Bencana mewaspadai tren bencana oleh alam dan juga manusia pada 2016. Pada Mei ini, ketika hujan masih turun, misalnya, ancaman banjir bandang seperti di Sibolangit, Sumatera Utara, masih berpotensi muncul.

“Sampai Juni masih harus diwaspadai banjir bandang setelah curah hujan yang tinggi dalam waktu sebentar di daerah lereng,” kata Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Lilik Kurniawan kepada Tempo di Bandung, Kamis, 19 Mei 2016.

Menurut Lilik, pada Mei ini, terjadi anomali cuaca karena hujan masih turun. Selain banjir bandang, tren bencana yang berpotensi muncul seiring musim hujan adalah longsor dan banjir seperti di Aceh. “Gunung Sinabung juga bisa mengakibatkan banjir bandang karena material di atas belum stabil,” ujarnya.

Kemudian, setelah pertengahan tahun yang kemungkinan masuk musim kemarau, bencana yang mengancam berupa kekeringan dan kebakaran hutan. “Kita harus mulai siap-siap kebakaran hutan setelah Lebaran,” tutur Lilik. Kebakaran itu bisa akibat alami karena musim kemarau atau disengaja oleh orang atau perusahaan seperti kasus-kasus sebelumnya.

Lilik mengatakan kesiapan menghadapi masalah kebakaran hutan kini sudah dilakukan, di antaranya dengan sosialisasi BNPB kepada tentara dan kepolisian untuk mengamankan lahan-lahan gambut dari bahaya kebakaran. Selain itu, ada penyelarasan kebijakan daerah rawan kebakaran hutan gambut dengan Badan Restorasi Gambut. “Lapan dua hari sekali dan BMKG juga memasok data ke BNPB hasil pantauan udara untuk indikasi ada-tidaknya asap,” ucap Lilik.

Dari 12 jenis bencana di Indonesia, yang sulit diprediksi adalah gempa bumi dan tsunami. 

SUMBER: TEMPO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar