Cari di Website Ini

Selasa, 24 Juli 2012

Manajemen Air dan Banjir di DKI Jakarta


I. Kondisi Wilayah DKI Rawan Banjir

Wilayah DKI Jakarta dilalui oleh banyak sungai dan saluran air yang terhubung ke sunga-sungai tersebut. Terdapat sebanyak 13 sungai utama yang berasal dari kawasan diluar Jakarta, yaitu saluran Mookervart (Saluran sudetan dari Kali Cisadane ke Kali Angke sebelum adanya Cengkareng Drain), Angke, Pesanggrahan, Gorgol, Krukut, Ciliwung, Cipinang, Sunter Buaran, Jati Kramat dan Cakung. Sisanya adalah sungai dan saluran kecil yang memiliki fungsi mengumpulkan curah hujan.

Hidrologi DAS Ciliwung dan Perannya Terhadap Banjir Jakarta


Hidrologi DAS Ciliwung menurut toposekuennya dibagi ke dalam tiga bagian: hulu, tengah dan hilir, masing-masing dengan stasiun pengamatan arus sungai di Bendung Katulampa, Ratujaya, dan Pintu Air Manggarai. Karakteristik hidrologi DAS Ciliwung di ketiga bagian DAS ini dicirikan tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat hujannya, akan tetapi juga ditentukan oleh sifat topografi dan jenis penggunaan lahannya. Perubahan penggunaan lahan di kawasan Jabotabek dan Bopunjur dalam tiga dasarwarsa terakhir ini telah mengakibatkan berubahnya fungsi hidrologi DAS yang secara nyata telah meningkatkan frekwensi dan intensitas banjir bagi DKI Jakarta.