Cari di Website Ini

Sabtu, 21 Mei 2016

BPBD Selayar Gelar Sosialisasi Penanggulangan Bencana



SELAYAR - Sedikitnya 300 peserta dari berbagai elemen masyarakat, mengikuti sosialisasi pengembangan wawasan SDM aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana, di Ruang Pola Kantor Bupati Kepulauan Selayar. 

Kegiatan yang berlangsung dari 18–19 Mei 2016 itu berlangsung aman dan sukses.
Asisten Pemerintahan Selayar, Nur Ali, S.H yang membuka acara tersebut mengatakan, kondisi geografis Kepulauan Selayar yang 86 persen adalah lautan, sangat rentan terhadap bencana.

“Kondisi daerah kita rentan bencana, baik itu angin kencang, gelombang pasang atau gelombang tinggi dan abrasi pantai. Selain itu berpotensi juga bencana banjir maupun tanah longsor,” kata Nur Ali.

Dikatakan fakta yang dimuat dalam indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2011 yang diterbitkan oleh BNPB, menempatkan Selayar peringkat 45 Nasional pemilik potensi bencana angin kencang dan abrasi pantai.

Selayar katanya peringkat 104 Nasional berpotensi banjir dan tanah longsor. Sementara dalam IRBI Tahun 2013, Kepulauan Selayar menduduki peringkat 256 Nasional dari 496 Kabupaten/Kota dengan skor 155 berkualifikasi resiko tinggi.

Nur Ali menganggap Sosialisasi tersebut sangat tepat, pasalnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi semua stakeholder kebencanaan akan meningkatkan wawasan terhadap manajemen penanggulangan bencana.

Ia menyebut, manajemen penanggulangan bencana mengedepankan semua proses, mulai pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Hal itu seringkali tidak mencukupi dan bersifat reaktif yang mengakibatkan masyarakat didikte oleh bencana.

“Terkait dengan itu, kita perlu upaya mitigasi atau pengurangan resiko yang merupakan aktifitas pra bencana. Dimana ancaman dan kerentanan harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas terhadap resistensi bencana,” ucapnya.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Selayar, Hj. Saribulan Arifin mengatakan, kegiatan dilaksanakan oleh BPBD Kepulauan Selayar dengan menghadirkan narasumber dari BPBD Sulsel, Basarnas Kota Makassar, dan BMKG provinsi Sulawesi Selatan.

“Pesertanya dari unsure SKPD terkait, Camat, Lurah, Kepala Desa se Kabupaten Kepulauan Selayar, TNI / Polri, Tim Reaksi Cepat, Tagana, Basarnas, Perwakilan siswa SLTA, tokoh masyarakat dan BUMN,” kata Saribulan.

Sumber: Rakyatku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar