Cari di Website Ini

Selasa, 01 November 2011

Benarkah Bangkok Benar-Benar Selamat?

Banjir terburuk dalam sejarah Thailand membuat negara itu lumpuh dalam banyak hal. Perekonomian jeblok,daya saing runtuh,dan kehidupan masyarakat porak-poranda. Lebih dari 381 orang tewas, dan jutaan rumah terendam. Sedikit yang melegakan, Bangkok, sejauh ini berhasil diselamatkan.Sebagian besar pusat kota masih kering dan bandara internasional Suvarnabhumi masih normal.


Benarkah ibu kota aman? Situasi agaknya belum menentu.Ketika beberapa hari lalu Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra optimistis pekan pertama November situasi akan normal,kemarin Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra malah menyatakan banjir masih serius. “Masalah belum berakhir.Ini masih serius,”kata Sukhumbhand kepada AFPkemarin.

Penduduk yang tinggal di enam distrik sepanjang kanalkanal di utara Bangkok diperintahkan mengungsi karena air bah dari utara mulai makin kencang merangsek ibu kota, sementara bagian barat Sungai Chao Phraya masih tenggelam. Keenam distrik tersebut,Don Muang,Laksi,Bang Phlat,Sai Mai,Thawee Watthana, dan Taling Chan.“Orang-orang yang tinggal di kedua sisi kanalkanal di Lak Si,Lad Prao, Chatuchak,dan Bang Khen: bersiap untuk evakuasi ke daerah-daerah lebih aman,” kata Sukhumbhand.

Sementara itu,Yingluck kembali menebarkan semangat bagi warganya dengan menyatakan bahwa air bah mulai surut karena berakhirnya gelombang tinggi laut. “Setelah 31 Oktober,situasinya tampaknya membaik jika tidak ada hujan,”katanya kemarin. Yingluck menjelaskan, pemerintah berharap berbagai kawasan industri yang terkena dampak banjir dapat segera beroperasi dalam tiga bulan mendatang.

Tujuh kawasan industri terkena banjir akibat luapan Sungai Chao Phraya.“Kami perkirakan setelah air surut, kawasan-kawasan industri akan pulih dalam tiga bulan, jika kami dapat mengalirkan air dan memperbaiki mesinmesin,” paparnya. Selamatnya pusat kota Bangkok dari banjir akan menjadi keberhasilan besar bagi pemerintahan Yingluck yang baru berkuasa dua bulan.

Thailand merupakan eksportir kedua terbesar hard drivekomputer.Harga komponen itu naik karena banjir mengakibatkan berkurangnya persediaan untuk komponenkomponen komputer.Thailand juga merupakan produsen suku cadang kendaraan utama di Asia Tenggara. Yingluck mengaku telah berbicara dengan para investor Jepang dan menjamin mereka bahwa bencana ini tidak akan terulang lagi.

“Mereka masih percaya untuk investasi di Thailand,tapi kita harus berinvestasi dalam rencana perlindungan banjir jangka panjang,”ungkap adik mantan PM Thaksin Shinawatra ini. Menteri Energi Thailand Pichai Naripthaphan menjelaskan, pemerintah meluncurkan rencana pemulihan pascabencana senilai USD30 miliar, termasuk untuk memperbaiki sistem manajemen air dan rehabilitasi kawasan-kawasan industri. “Setiap krisis memiliki peluang.

Kami sedang mempelajari bagaimana membangun kembali ekonomi dan daya saing negeri,”ungkapnya. Bank of Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 2,6% dari perkiraan Juli sebesar 4,1%. Selain itu,ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu akan merosot hingga 1,9% pada Desember dari tiga bulan sebelumnya akibat banjir. Banjir telah merusak 25% ladang padi di negara eksportir beras terbesar di dunia tersebut,karena banjir menenggelamkan 1,6 juta hektare lahan yang luasnya sama dengan wilayah Kuwait. SYARIFUDIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar