Cari di Website Ini

Kamis, 27 Oktober 2011

Banjir Bisa Sebulan

BANGKOK– Banjir yang melanda Ibu Kota Thailand, Bangkok, belum akan berakhir dalam waktu dekat. Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra memperingatkan banjir dapat berlangsung selama sebulan.


Yingluck menuturkan,dinding penahan banjir di bangkok mungkin tidak dapat menahan besarnya volume air dari wilayah utara.Kemarin Yingluck tampak ragu dengan kemampuan pemerintah menangani banjir terburuk di Thailand dalam beberapa dekade terakhir itu. “Tapi saya 50% yakin bahwa zona tengah Bangkok tidak akan sepenuhnya banjir,” ujar Yingluck dikutip AFP dan Reuters.

Penjelasan Yingluck itu diungkapkan dengan nada yang lebih ragu daripada pernyataan sebelumnya bahwa banjir di pusat Bangkok masih “sepertinya terjadi”. Selain mendapat kiriman air bah lebih banyak dari wilayah utara,Bangkok juga menghadapi gelombang tinggi laut pada akhir pekan.Kondisi ini jelas membuat banjir di ibu kota sulit mengalir ke laut.

Padahal, sungai Chao Phraya yang selama ini mengalirkan banjir ke laut sudah meluap ke berbagai wilayah sekitarnya, termasuk pinggiran Bangkok. Yingluck menjelaskan, skenario terburuk yang dapat dilihat yakni wilayah dataran rendah Bangkok akan banjir lebih dari satu meter.

“Awalnya banjir di Bangkok akan berlangsung dua pekan hingga satu bulan sebelum air itu menuju laut,” sambungnya, “namun kita tidak akan menghadapi air dengan ketinggian hingga dua atau tiga meter selama dua atau tiga bulan, seperti yang kita lihat di provinsi-provinsi lain.” Peringatan pemerintah itu membuat 12 juta warga Bangkok kian panik dengan membeli berbagai kebutuhan pokok di sejumlah pasar.

Pusat-pusat perbelanjaan di Bangkok mulai kekurangan stok barang kebutuhan pokok. Berbagai kebutuhan pokok seperti air minum dalam kemasan dan telur ludes dibeli konsumen yang panik. “Yang paling kritis ialah air minum dalam kemasan,” tutur Yingluck yang menyarankan warganya untuk meminum air yang sudah direbus.

Central Pinklao, pusat perbelanjaan milik Central Pattana Pcl yang letaknya dekat sungai, sudah ditutup. Beberapa pusat pertokoan masih buka,tapi pembeli dibatasi dalam pembelian barang-barang kebutuhan pokok. Kepanikan konsumen terlihat di hipermarket Bangkok yang dikelola Big C Supercenter Pcl.

Antrean panjang terlihat di setiap loket pembayaran. Para pembeli hanya boleh membeli satu paket beras dan satu nampan telur.Pembelian kertas toilet juga dibatasi, sedangkan air minum dalam kemasan sudah habis. Di beberapa daerah orangorang sudah mengeluhkan buruknya kualitas air keran yang bisa diminum.

“Banjir telah masuk ke dalam saluran air yang digunakan untuk suplai air minum dari keran,” papar Otorita Air Metropolitan. Banjir terburuk di Thailand itu menenggelamkan setengah negara tersebut dan menewaskan sedikitnya 366 orang sejak pertengahan Juli. Banjir itu mengacaukan kehidupan 2,5 juta jiwa,dengan lebih 113.000 orang berada di permukiman dan 720.000 memerlukan bantuan medis.

Kerugian ekonomi akibat banjir itu masih sulit ditentukan karena bencana itu masih terjadi dan skalanya bisa bertambah luas. Bank sentral Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara itu akan melambat hingga menjadi 3,1% tahun ini, lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya,4,1%.

Banjir diperkirakan mengakibatkan kerugian industri pariwisata Thailand yang mempekerjakan lebih dari dua juta orang dan menyumbang 6% produk domestik bruto (PDB). “Jumlah wisatawan asing bisa sekitar 500.000 hingga satu juta orang di bawah target pemerintah 19 juta pengunjung tahun ini,”papar Menteri Pariwisata Thailand Chumphol Silpa- archa kemarin. syarifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar